Post Ibukota - Donald J Trump, Presiden AS yang memasukan Indonesia didalam
daftar negara curang yang telah menyebabkan defisit perdagangan dianggap
merupakan suatu kesalahan, hal ini diungkapkan olek Komite Ekonomi dan Industri
Nasional ( KEIN ). KEIN menilai, alasan kesalahan itu karena Negeri Paman Sam
itu selama ini telah mendapatkan banyak sekali manfaat dari hasil kerjasama
perdagangan antara Indonesia - AS.
"Trump yang memasukan Indonesia ke negara curang adalah
miss leading", tegas Arief Budimanta, Wakil Ketua KEIN, Jakarta, Rabu (
5/4/17).
Dirinya kemudian menyebutkan beberapa alasan kesalahan
tersebut. yang pertama, kebijakan ekonomi khususnya di bidang perdagangan
didasari adanya kemitraan komprehensif diantara negara Indonesia dan AS yang
telah di gagas oleh pemerintah sebelumnya dibawah kepemimpinan Manta presiden
As, Barrack Obama.
" Yang kedua ini justru konsumen AS yang telah
mendapatkan manfaat positif dengan adanya kebijakan perdangangan itu karena
mendapatkan kualitas tebaik dengan harga yang kompetitif. beberapa produk AS
seperti tekstil merupakan produk yang di produksi di Indonesia", ujar
Arief.
Alasan ketiga yang diberikan oleh Arief yaitu secara tidak
langsung di dalam bidang lainnya, perusahaan AS pun telah memperoleh keuntungan
atau surplus nilai tambah, terutama di bisnis informasi teknologi serta di
bidang lainnya.
"Jadi atas hal ini lah ( tudingan dari Trump )
pemerintah harus segera meningkatkan diplomasi perdagangan dalam rangka
memperkuat kebijakan komprehensif yang sudah ada,"ujar Arief.
Sebelumnya diketahui presiden AS, Donald Trump telah
memerintahkan stafnya untuk segera mengumumkan negara negara yang bertanggung
jawab atas defisit perdagangan di Amerika Serikat yang mencapai US$ 50 miliar.
negara negara yang disebutkan tersebut dianggap sebagai negara curang terhadap
perdagangan AS. didalam daftar negara negara yang disebut curang itu, Indonesia
juga masuk kedaftar tersebut.
Sepeti yang dilangsir oleh ChannelnewsAsia, Senin ( 3/4/17).
para pejabat tinggi AS mengatakan bahwa Donald Trump akan segera mengeluarkan
dua perintah eksekutif untuk mencari akar masalah yang telah menyebabkan
defisit neraca perdagangan AS.
Sekretaris perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan bahwa
salah satu perintah Donald Trump adalah berupaya menganalisa negara per negara
dan produk per produk. hasilnya akan segera dilaporkan ke Donald Trump di dalam
waktu 90 hari.
Mereka akan melihat bukti kecurangan, perilaku yang dianggap
tidak pantas, kesepakatan dagang yang tidak sesuai dengan perjanjian, kurangnya
penegakan hukum serta persoalan mata uang dan kendala dengan Organisasi
Perdagangan Dunia.
Dirinya juga menyebutkan, Tiongkok juga merupakan sumber
defisit terbesar, selain itu, ada belasan negara lainnya seperti Kanada,
Perancis, Jerman, India, Indonesia, Itali, Irlandia, Jepang, Malaysia, Korea
Selatan, meksiko, Swiss, Taiwan serta Tahiland dan Vietnam.(Post Ibukota)