Post Ibukota - Firza Husein disebut tidak kooperatif saat diperiksa di
tahanan Markas Komando ( Mako ) Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat terkait
dengan percakapan dirinya bersama Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ) Rizieq
Shihan yang di duga berkonten pornografi.
Heri Cahyono, Ahli dari Indonesia Automatic Fingerprints
Identification System ( Inafis ) Polri menceritakan pihaknya merasa kesulitan
ketika ingin mengambil foto Firza Husein yang akan dijadikan sebagai pembanding
dengan sosok perempuan tanpa busana yang ada di chat Whatsapp itu.
"Pada saat itu Firza kondisinya masih syok, jadi
dirinya menjadi kurang kooperatif. Jadi kami hanya potret sedapatnya
saja," kata Hery di Mapolda Metro Jaya, Senin ( 15/5/17 ).
Herry mengatakan saat itu pihaknya sudah cukup banyak
memotret Firza. Firza dipotret dari berbagai sudut sambil mengenakan kerudung.
"Pada saat kami memotret secara langsung, kami motret
berbagai angle itu hanya untuk memudahkan, jadi sistem ini ketika datanya lebih
banyak yang kami input akan lebih tajam dan lebih akurat hasilnya," kata
Hery.
Dengan algoritma biometrik, foto Firza di tahanan dengan
foto sosok perempuan tanpa busana di chat Whatsapp tersebut sudah dipastikan
identik dan menunjukan orang yang sama.
"Ya baik dari sistem algoritma yang otomatis hasilnya
sudah match. ketika wajahnya berbeda, itu adalah orang yang sudah pasti
berbeda, secara system akan menolak," kata hery.
Firza Husein telah ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok
sejak 31 Januari 2017 karena dirinya dianggap tidak kooperatif dan terkesan
berbohong kepada polisi terkait dengan pemeriksaannya sebagai tersangka kasus
makar. Dengan berdalih sakit, Firza kemudian mengajukan permohonan penangguhan
penahanan dan akhirnya dibebaskan pada 23 Februari 2017 lalu. ( Post Ibukota ).