» » Kapolri : kalau diperiksa, harap gentleman, jangan bawa massa.

Kapolri : kalau diperiksa, harap gentleman, jangan bawa massa.

Penulis By on Rabu, 18 Januari 2017 |

kapolri-kalau-diperiksa-harap-gentleman-jangan-bawa-massa

Post Ibukota - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sangat menyayangkan terjadinya bentrokan massa antara massa Front Pembela Islam (FPI ) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia ( GMBI ). Bentrokan dan saling serang antar ormas tersebut terjadi sesaat setelah Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ) Rizieq Shihab diperiksa terkait dengan kasus dugaan penghinaan terhadap Pancasila dan Bung Karno di Polda Jawa Barat.

Karena itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta agar siapa saja yang dipanggil tim penyidik untuk diperiksa tidak serta membawa massa dalam jumlah yang besar. sebab, dengan pengerahan massa dalam jumlah besar  sangat rentan menyebabkan terjadinya gesekan dan menimbulkan hal hal yang negatif.

"Sebetulnya saya sangat berharap kalau ada pemanggilan, tolonglah jangan ada lagi mobilisasi massa. karena kalau ada mobilisasi massa akan terbentuk psikologi massa", Ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Rabu ( 18/1/17).

Kapolri juga menjelaskan, Psikologi massa cenderung bersifat irasional. selain itu, mereka juga akan dengan mudah terprovokasi satu sama yang lain. berbeda dengan psikologi individu yang lebih bersifat rasional dan logis.

"Mengumpulkan 100 sampai 1.000 massa itu juga sangat susah mengendalikannya. karena itu, ketika terjadi pemanggilan datanglah dengan hanya membawa lawyer ( Pengacara )", tuturnya.

Terperiksa cukup hanya didampingi oleh para pengacara ketika hendak menjalani pemeriksaan terkait dengan kasusnya.dia tidak perlu takut akan dipersangkakan dengan pasal tertentu. sebab, status dari saksi ke tersangka bukan akhir dari proses penegakan hukum.

"Kalau kita benar, maka tunjukanlah kebenaran itu, dan sampaikan lah. pemanggilan polisi kan bukannya proses terakhir. masih banyak proses lainnya. bisa dilidik dulu dan kemudian bisa dihentikan. bisa ada upaya hukum lainnya. bisa diberhentikan juga di kejaksaan atau pengadilan juga", ujar Tito.

Selain itu, dengan adanya pengerahan massa juga sangat berpotensi dapat menimbulkan pengerahan dari massa yang lainnya. sebab, setiap persoalan biasanya menimbulkan pro dan kontra.

"Apalagi ini kan isunya Pancasila, sangat sensitif karena merupakan ideologi negara. pastinya ada pro dan kontra. oleh karena itu, untuk menghindari itu, jangan lagi dipancing dengan adanya pengerahan massa", Ujar Kapolri Tito Karnavian. (Post Ibukota )



 
Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Kompasindo News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet