Post Ibukota - Pendiri Banser Nahdlatul Ulama ( NU ) yang juga merupakan
pemimpin Pondok Pesantren Abdurahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein
sangat menyayangkan banyak provokasi yang telah terjadi beberapa hari terjadi
belakangan ini. menurut dia, banyak pihak yang tidak bertanggungjawab telah
memprovokasi NU.
"Sekarang ini banyak sekali orang jualan
'Penggorangan', NU saking terlalu cantiknya dianggap tahu bulat, digoreng sana
sini", kata Gus Nuril sapaan Nuril Arifin Husein dalam Istigasah Kebangsaan
Nahdliyin wilayah DKI Jakarta, dijalan Talang nomor 3, Jakarta Pusat, minggu (
5/2/17) malam.
Dirinya mengatakan bahwa provokasi telah terjadi setelah
timbulnya permasalahan antara terdakwa dalam kasus penistaan agama Basuki
Thajaja Purnama dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia yang juga Rais Aam
pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) Ma'ruf Amin. Ma'ruf menjadi saksi
didalam persidangan dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok.
"( Masalah ini ) digoreng, ( banyak orang ) mendadak
menjadi NU. Gimana ente ulama di hina, enggak mau bangkit, enggak mau bela?
kapan ente jadi NU? Pas Gus Mus dihina, enggak ada yang bela", ujar Gus
Nuril.
Kemudian, Gus Nuril juga mengajak anggota Banser Jakarta
Selatan Muhammad Wasroni yang berencana akan melakukan aksi di Rumah Lembang
pada Selasa ( 7/2/17) untuk naik ke atas panggung dengan Ahok.
Banser sebelumnya berencana untuk menyambangi markas
pemenangan tim Ahok-Jarot untuk menuntut permintaan maaf Ahok secara langsung
kepada Ma'ruf.
Wasroni kemudian menyalami Ahok dan beberapa politisi
lainnya yang duduk diatas panggung, seperti Djan Faridz dan Humphrey Djemat.
selain itu, Wasroni juga mencium tangan Nusron Wahid.
"Padahal ( Wasroni ), Wonge ( orangnya ) paling baik
lho, hanya gara gara pengorengan mau kerahkan 500 banser ke Rumag Ahok di
Lembang. sudah damai ya, enggak jadi penggerudukan, Ahok tenang saja",
kata Gus Nuril setelah melihat Ahok dan Wasroni salaman bersama.
Pada persidangan, Selasa (31/1/17), tim kuasa hukum dari
Ahok mencecar Ma'ruf mengenai terbitnya pendapat dan sikap keagamaan MUI,
dugaan dukungan kepada calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI jakarta
dengan no urut satu Agus-Sylvi, hingga telepon antara Presiden keenam RI Susilo
Bambang Yudhoyono dengan Ma'ruf.
Beberapa orang dari pihak NU sangat mengecam sikap Ahok yang
sempat disebut akan memproses hukum Ma'ruf.
Belakangan Ahok sendiri membantah akan memproses hukum
terhadap Ma'ruf. dirinya menyebut akan memolisikan saksi pelapor yang diduga
telah memberikan keterangan palsu seperti Muchsin Al Attas dan Novel bamukmin.
Ahok kemudian meminta maaf
melalui keterangan tertulis kepada para wartawan dan sebuah tayangan video.
dirinya meminta maaf karena telah dianggap memojokan Ma'ruf saat didalam
persidangan.(Post Ibukota)